TELAGA SARANGAN, JAWA TIMUR, INDONESIA

19.47 0 Comments

TELAGA SARANGAN, JAWA TIMUR, INDONESIA

Telaga Sarangan adalah tempat wisata yang ada di Magetan , Jawa Timur. Berkali-kali saya ke sana, dan rasanya memang selalu ingin kesana setiap liburan
Saya sering ke sini bareng keluarga karena ini satu-satunya objek wisata yang terdekat dengan kampung halaman orang tua saya yang ada di Bojonegoro dan Ngawi.Hal yang dilakukan ya tetap tetap saja namun saya tidak pernah bosan .
Telaga Sarangan, atau yang juga dikenal dengan Telaga Pasir, terletak di kaki Gunung Lawu, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Jaraknya sekitar 16 km dari Magetan. Tingginya sekitar 1.287 meter dari permukaan laut. Danau Sarangan dapat ditempuh dari 2 penjuru, dari arah Madiun dan dari arah Solo (ada dua alternatif: jalan lama yang terkenal dengan area Cemoro Sewu; cenderung curam dan menakutkan, yang kedua jalan baru, lebih landai sekalipun jarak tempuhnya lebih jauh).
Suhu di Sarangan berkisar 18o-25o. Kondisi air danau ini cenderung tenang. Sekalipun jika angin kencang melanda, air danau bisa saja mengerikan karena ombaknya naik hingga pembatas jalan. Danau ini memiliki pulau kecil di bagian tengahnya, yang sayangnya tidak digunakan. Tepian danau seperti terbagi 2. Pemukiman dan hutan. Pemukiman letaknya dekat pintu masuk, terdapat pemukiman warga yang disewakan, losmen-losmen, hingga hotel.
Pulau di Tengah Danau

Pemukiman di Tepi Danau


Di Sarangan kita bisa melakukan beberapa hal berikut:
1.  Keliling danau
Ada banyak alternatif untuk keliling danau. Bisa dengan kendaraan pribadi (mobil cukup sulit karena jalannya yang sempit untuk mobil , tapi kalau motor, monggo). Bisa jalan kaki, sekalian olahraga, tapi harus hati2 agar tidak menginjak kotoran kuda. Sewa kuda; tarif Rp 40.000 per putaran (harga per 2014). Naik motor boat; tarif Rp 60.000 per putaran (harga per 2014). Atau naik sepeda air (bebek-bebekan); tarif Rp 40.000 per jam (harga per 2014). Sebenarnya ini harga yang berlaku secara normal. – Tarif ini berlaku untuk wisatawan pada umumnya.
Perahu - Motor Boat
Naik Kuda Keliling Danau
2. Lihat monyet
Mau liat monyet-monyet liar berkeliaran? Di tepi danau sisi kanan kita bisa melihatnya. Waktunya tidak pasti, kadang mereka keluar, kadang juga tidak. Hanya memang kita harus berhati-hati. Sebagaimana monyet liar, terkadang mereka berusaha merebut makanan atau benda apapun dari tangan kita. Biasa warga sekitar menjual kacang tanah untuk kita memberi makan monyet-monyet ini.
Monyet Liar
3.  Ke air terjun
Berjalan ke sisi lain dari danau, terdapat gerbang kecil dengan monumen pesawat di depannya (konon untuk mengenang daerah Magetan sebagai pusat AURI). Dari gerbang ini, kita bisa menyewa motor atau kuda untuk membawa kita setengah jalan menuju air terjun. Setengah (atau mungkin lebih) perjalanan sisanya harus kita tempuh dengan berjalan kaki. Karena tapaknya tanah berbatuan dan berundak, hanya sedikit yang sudah diperkeras. Tak usah khawatir kecapaian, ada bapak tua penjual tongkat yang bisa kita beli secara sukarela, warung-warung peristirahatan yang menyediakan gorengan, minuman, dan beberapa pondokan tempat duduk sejenak. Sementara jalan di tepian air terjun sudah diperkeras karena memang agak sedikit licin.
Pesawat Monumental
Air terjunnya tidak terlalu besar, tapi cukup rapi dan bersih. Airnya dingin dan segar. Konon, airnya bisa bikin awet muda, hihihi. Di sekitar air terjun terdapat pondokan-pondokan yang menjual jajanan khas Sarangan, sate ayam dan sate kelinci. Sepanjang perjalanan menuju air terjun biasa ada seorang photographer yang akan menuntun dan menjadi guide kita. Sesampainya di atas, dia akan mengambil gambar kita di air terjun, kemudian dicetak saat itu juga. Sebenarnya memang hak kita untuk tidak membeli, tetapi rasa sungkan karena sudah ditemani sepanjang jalan tentunya membuat kita membelinya.
Setapak Menuju Air Terjun
Air Terjun
Apabila ingin berwisata ke air terjun disarankan pagi-pagi sekali. Karena selain hawanya masih bersih, tempatnya masih sepi, dan panas matahari belum menyengat. Siapkan pula kamera karena sepanjang jalan kita disuguhi hamparan sawah hijau. 
Pemandangan Sawah 1
Pemandangan Sawah 2

4. Belanja
Pedagang Sepanjang Jalan
Belanja di Sarangan termasuk salah satu kegiatan yang menyenangkan. Menyusuri pondokan-pondokan di sepanjang tepian danau yang menjual berbagai macam souvenir dan benda-benda kerajinan tangan, dengan harga yang cukup terjangkau. Jika memiliki waktu cukup luang, usahakan tidak langsung membeli pada satu penjual, melainkan bandingkan harga terlebih dahulu. Kebanyakan benda yang dijual di pondokan-pondokan itu serupa, namun dengan harga yang beragam, bisa selisih Rp 1.000 – Rp 5.000 rupiah. Jangan ragu menawar, terkadang ketika mereka tau bahwa kita orang luar daerah, mereka cenderung menaikkan harga.
Pengalaman saya, berbelanja di sore hari lebih menyenangkan. Sekalipun lebih ramai, namun terkadang mereka memberi harga ‘tutup toko’ alias lebih murah, atau langsung harga minimal penjualan.

5. Wisata kuliner
Yang terakhir tentunya : makan-makan. Suhu yang dingin membuat beragam makanan yang dijual di sini laris manis. Ciri khas di Sarangan adalah sate kelinci. Sate kelinci di sini memang empuk dan enak, pengolahan bumbunya dibuat mirip sate ayam, sehingga kita tidak akan mampu membedakan mana yang ayam, mana yang kelinci. Dan kedai-kedai sate ini sangat menjamur di tepi danau, belum termasuk pedagang yang sifatnya keliling.
Sate Kelinci
Jajanan lain yang selalu ada; selain restoran dan warung; adalah bakso. Bakso juga cukup enak, dijual dengan gerobak atau dijinjing keliling. Adapula jajanan yang hanya sewaktu-waktu. Misalnya ketan, nasi pecel, dan jagung kukus yang dijual hanya pagi hari. Serta ronde, nasi goreng, roti bakar, jagung bakar, yang hanya dijual di malam hari.
Nasi Pecel
Ketan
Lalu lintas di tepi danau hampir tidak pernah sepi. Mobil, motor, kuda, pedagang, dan wisatawan tumpah ruah ke jalanan. Hanya pada pagi hari saja jalanan terlihat lengang. Mungkin cuaca dingin membuat orang malas keluar. Waktu jalanan sepi inilah biasanya dimanfaatkan petugas untuk membersihkan sampah atau kotoran kuda yang terkadang berserakan. Pagi hari juga waktunya kuda-kuda makan dan dimandikan, dan motor boat di-test drive. Pada malam hari, kebanyakan orang juga berkeliling mencari makanan dan bermain kembang api. Bagi yang malas, cukup menonton kembang api yang bertebaran di angkasa.
Kepadatan Lalu Lintas Tepi Danau
Kembang Api Amatir
Tempat wisata Telaga Sarangan menurut perkiraan saya dikelola dari satu unit koperasi daerah. Karena pengaturannya rapi, tarif layanan hingga barang dagangan yang dijual seragam, dan kebersihan tempat sangat terjaga.
Telaga Sarangan kini sudah memiliki lebih banyak penginapan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dulu, penginapan hanya rumah warga yang disewakan. Jaraknya pun cukup jauh dari tepi danau. Lama kelamaan didirikan hotel yang lebih mirip losmen di sekitar tepi danau, dan beberapa hotel kecil khusus rombongan. Kini sudah ada hotel yang modern dan bertingkat yang semakin bertumbuh di tepian danau. Dulu mobil masih sanggup berlalulalang di tepian danau. Sekarang, kalau kita belum booking kamar di sebuah hotel, maka kita dilarang masuk karena akan menambah kemacetan lalu lintas. Usahakan datang dan pergi sebelum siang karena jalanan tepi danau akan sangat padat.
Dok.Pribadi

Dzahaby Razan

Penulis di Blog CatatanHarianHaby . Saat ini bersekolah di MANBA Kelas Akselerasi , dan berumur 15 Tahun . Hobi Bermain Gitar dan Bermain Bulutangkis untuk PB.Dasadigdaya . Google

0 komentar: